Pages


Kamis, 04 November 2010

nafsumu adalah kendaraan bagimu

Nafsu, keinginan dan kecenderungan alami untuk memiliki dan menikmati sesuatau adalah sebuah anugrah dari Allah yang mencipta manusia. tak satupu manusia yang sanggup berlepas diri dari nafsu. nafsu wanita, nafsu laki laki, nafsu harta, pangkat jabatan dan nama kebesaran adalah alami dan nyata adanya.
saya katakan anugrah, karena, tanpa nafsu, manusia menjalani hidupnya tak akan pernah punya keinginan untuk memiliki. tak punya semangat untuk menikmati anugrah anugrah Allah yang memang di cipta untuk mereka.
dengan nafsu, mereka punya semangat membangun. dengan nafsu, mereka punya semangat mengejar cita cita. dengan nafsu mereka gigih berjuang. namun, ingatlah wahai saudaraku, nafsu bisa juga jadi awal masalah yang menjerumuskan manusia ke jurang kehinaan, lebih hina dari seekor kerbau yang hina.
gara gara nafsu, banyak manusia tega mendhalimi diri sendiri, mendhalimi istri, anak dan rekan kerja.


karena tabi'atnya ini, Allah Sang pencipta nafsu dalam diri manusia sangat tahu bagai mana mengatur hawa nafsu.
sungguh Allah tidak melarang manusia mencintai wanita. Allah juga tidak melarang manusia kaya, tidak juga melarang manusia memiliki jabatan tinggi, namun, islam MENGARAHKAN, bagai mana meraih semua itu dengan jalan syari'ah dan mentasarufkannya dengan cara yang sesuai syari'ah. akhirnya, nafsu menjadi ladang ibadah yang menghasilkan banyak pahala. secara fisik mukmin menjadi manusia yang berkecukupan, sedang secara kejiwaan dia menjadi manusia yang sangat berbinar binar.
ini sangat berbeda dengan pandangan tetangga agama, yang memandang nafsu sebagai ladang kehinaan semata. akhirnya mereka mematikan hawa nafsu. hidup mereka nglokro. mereka tak punya semangat untuk mengejar dan usaha memiliki. hidup mereka menungu dan menunggu secara pasif.
sahabat coba perhatikanlah sabda Rasul berikut :
لا يؤمن احدكم حتى يكون هواه تبعا لماجئت
artinya: salah satu di antara kamu tidak di anggap beriman dengan sempurna, hingga sanggup menjadikan hawa nafsunya tunduk terhadap syri'ah yang aku bawa.
di hadist ini, Rasulullah sama sekali tidak menyuruh kita untuk memangkas atau mematikan hawa nafsu, namun beliau meyuruh kita untuk mengarahkan hawa nafsu sesuai dengan ajaran hukum syara'  yang telah beliau sampaikan pada kita.
di sisi yang lain, Allah SWT telah mengingatkan kita bahaya nafsu. tidak jarang hawa nafsu telah menjadi sesembahan kedua setelah Allah SWT. ia, di pandangan manusia sering kali di jadikan ganti berhala berhala nyata yang telah di hancurkan RasulullahSAW. Allah berfirman dalam surat al jatsiah: 23:
افرأيت من اتخذ الهه هواه واضله الله على علم
artinya: tidakkah anda melihat orang orang yang mempertuhankan hawa nafsunya dan oleh Allah di biarkan sesat, sedang ia mengetahuinya.
jadi, nafsu itu di satu sisi merupakan anugrah agung dari Allah, namun di sisi yang lain, ia adalah alat penghina bagi mereka yang tak mampu mengarahkannya dengan hukum syariah.
anda laki laki??.. anda tertarik pada wanita??.... wajar, karena anda punya nafsu. namun, jika nafsu wanita ini anda puaskan dengan cara pacaran, apa lagi sampai taraf perzinaan, maka, nafsu akan menjadikan anda hina di pandangan anda sendiri, di pandangan Alla, si wanita dan pandangan seluruh mahluk hidup. tapi, jika nafsu ini anda salur puaskan deng nikah -yang itu adalah aturan Allah untuk memuaskan nafsu perempuan-, niscaya anda terhormat dan di lingkupi keberkahan. anda terhormat di pandangan Allah dan seluruh isi dunia. coba bayangkan, seorang suami, yang mencium istrinya satu kali saja, pahalanya seperti orang yang ngeloni ka'bah. ketika jimak( melakukan hubungan sex) di malam jum'at, pahalanya seperti sorang mujahid yang telah memenggal 200 kepala orang kafir. bandingkan pula ketika manusia telah berzina, ia telah melakukan salah satu dosa besar dalam pandangan Allah.
ada yang menggambarkan, nafsu bagai pedal gas di mobil. apa artinya mobil tanpa gas?. namun, berapa banyak orang yang kecelakaan karena pedal gas pula?.
nah, sahabat,......mari kita fahami nafsu dengan benar, lalu puaskanlah dia dengan cara cara yang sesuai hukum syari'ah, agar, nafsu menjadi kendaraan yang mampu menjadi penghantar kita masuk surga Allah SWT. jangan sebaliknya, gara gara nafsu, kita meninggalkan hukum syri'ah. kita di tunggangi nafsu, dan kita di giring masuk neraka.
turutilah nafsumu selama tidak bersebrangan dengan hukum syara' dan tidak berlebihan. tinggalkanlah tuntutannya jika sudah mulai bersebrangan dengan hukum syara' dan berlebihan.http://www.facebook.com/profile.php?id=100000812377218#!/notes/hamba-semata/jadikan-nafsumu-kendaraan-menuju-surga-allah/110447219020340

2 komentar:

  1. nafsu yang tak disertai ruh
    akan membawa bencana bagi pemiliknya,,

    BalasHapus
  2. nur@ yap,.... sy setuju mbk,.. nafsu keberadaannya sangat relatif, meskipun tingkat keimanan seseorang memuncak, bisa jadi pagi harinya menjadi ahli maksiat, atau sebaliknya,. nafsu akan memperdaya kita jika kita tidak bisa mengendalikannya,..

    BalasHapus