Pages


Selasa, 11 Januari 2011

Kritik Atas Pendapat Yang Menyatakan Mengoreksi Penguasa Harus Dengan (Empat Mata)

Oleh: Fathi Syamsuddin Ramadhan an Nawy
Perlu kami nyatakan bahwa hukum asal amar makruf nahi munkar harus dilakukan secara terang-terangan, dan tidak boleh disembunyikan. Ini adalah pendapat mu'tabar dan perilaku generasi Salafus Sholeh. Namun, sebagian orang bodoh berpendapat bahwa menasehati seorang penguasa haruslah dengan cara sembunyi-sembunyi (empat mata). Menurut mereka, seorang Muslim dilarang menasehati mereka dengan terang-terangan di depan umum, atau mengungkapkan kejahatan dan keburukan mereka di depan umum, karena ada dalil yang mengkhususkan. Pendapat semacam ini adalah pendapat bathil, dan bertentangan dengan realitas muhasabah al-hukkam yang dilakukan oleh Nabi saw, para shahabat dan generasi-generasi Salafus Shaleh sesudah mereka. Pasalnya, pendapat tersebut (keharusan mengoreksi pennguasa dengan empat mata) bertentangan dengan point-point berikut ini:
Perilaku Rasulullah SAW dalam mengoreksi pejabat yang diserahi tugas mengatur urusan rakyat (pemerintahan).

Sabtu, 20 November 2010

Monsieur Ibrahim

Bismillahirrohmanirroohiim

Cerita yang akan saya tulis ini, sebenarnya saya sudah dengar lama sekali dari ceramah D. Sofwat Hijazi, tapi tadi sore teringat lagi ketika TV5 prancis menayangkan sebuah film yang berjudul, monsieur ibrahim atau tuan ibrahim, tadinya saya kira tentang cerita qurban ma'lumlah ini masa-masa haji, tapi teringat bahwa chanel itu bukan chanel Islam, masa mau nayangkan film bernuansa Islam?, sambil ngelap lemari ku perhatikan jalur ceritanya, tapi ternyata lain cerita dan sepintas teringatlah ceramah D Sofwat Hijazi, tapi sayangnya film itu tak dapat ku tonton karena betepatan dengan jam kerjaku.
Dan setelah ku santai cepat aja buat pencarian di internet, A lhamdulillah dapat, tapi cuma artikel, adapun filmnya belum di translate, jadi tak ngerti gitu^_^
Tapi walau pun panjang, bacalah sampai akhir untuk mengetaui hebatnya sosok ini...
Di suatu tempat di prancis sebelum kurang lebih 50 tahun, hiduplah seorang kakek bernama Ibrahim, beliau berumur 50 tahun yang berasal dari Turki, dan beliau juga bekerja di sebuah toko serba ada, di lantai bawah sebuah apartement yang kebetulan salah satu penghuninya beragama yahudi, dan mempunyai anak kecil bernama JAD.
Seringkali JAD kecil di suruh keluarganya untuk berbelanja di toko kakek Ibrahim, dan setiap kali ia belanja, bila merasa tak di perhatikan kakek Ibrahim, ia mencuri coklat atau pun perment dan ia umpetin sampai ia keluar toko.
Di suatu hari lupa JAD mencuri coklat seperti biasa, dan kakek Ibrahim pun memanggilnya untuk kembali dan mengambil coklatnya, kaget JAD kecil, karena selama ini ia tak merasa bahwa kakek Ibrahim mengetahuinya, dan berjanji dengan ketakutan bahwa ia tak akan mencuri tokonya lagi, tapi kakek Ibrahim menenangkanya dengan tersenyum ia berkata, ku ingin kau berjanji seumur hidupmu tak akan mencuri dan boleh mengambil coklat setiap hari seperti biasa dari toko ini, dengan gembira JAD kecil pun berjanji.
Kini JAD kecil pun menjadi teman akrab kakek Ibrahim, bahkan JAD menganggapnya bapak sekalipun ibu tempat mengadu segala resah hati, karena kebetulan orang tuanya orang yg sangat sibuk.
Ketika JAD menghadapi masalah dengan tidak segan- segan ia menceritakanya pada kakek Ibrahim, setelah selesai JAD bercerita, kakek Ibrahim mengeluarkan kitab dari laci, lalu  mempersilahkan JAD  membuka dan memilih lembaran dengan acak lalu membaca 2 lembar yang dipilih JAD, setelah selesai kakek Ibrohim pun memberi solusi masalahnya, dan JAD pergi dengan hati tenang dan kemelut yg hilang dan masalah terpecahkan.
Hari berganti hari, tahun- tahun pun kini telah kunjung, begitulah keadaan JAD yahudi dengan kakek Ibrahim muslim dari turki, dan kini 17 tahun telah berlalu, umur JAD pun telah mencapai 24 tahun dan kakek Ibrahim 67 tahun.
Dihari yang menyedihkan wafatlah kakek Ibrahim, tapi sebelum wafat beliau mewasiatkan anaknya sebuah kotak yg berisi kitab, yang selama ini ia keluarkan bila JAD meminta solusi permasalahanya, untuk di berikan pada JAD, tentu sesampai di tangan JAD, ia berterima kasih dan sangat bersedih sekali karena kehilangan seorang tempat ia mengadu dari berbagai permasalahan.
Hari pun berlalu.....
Di suatu hari, JAD yahudi mempunyai masalah yang sangat serius, dan teringatlah akan kakek Ibrahim dengan peninggalanya sebuah kotak, lalu di bukanya, tapi dia tak mengerti sekata pun karena kitab itu bertuliskan bahasa arab, lalu ia berkeputusan untuk bertanya pada salah seorang temanya yang berasal dari Tunis, setelah sampai  JAD menyuruh temanya orang Tunis membaca 2 lembar seperti yg dilakukan dg kakek Ibrahim, setelah selesai dia ceritakan masalahnya yg rumit, bilakah temanya itu mempunyai solusi, dan temanya pun memberi solusi seperti yang dilakukan kakek Ibrohim dulu, dengan tercengang heran dan bertanya, apa kitab yg di baca barusan ini, si teman pun menjawab, bahwa ini adalah Alquran, kitabnya orang Islam, lalu JAD bertanya bagaimana untuk bisa menjadi muslim, si teman berkata, dengan 2 kalimat syahadat lalu mengikuti segala syariat, JAD pun dengan tidak segan membaca 2 kalimat syahadat, lalu mengganti namanya menjadi JADALLOH ALQURANI.

Kini JADALLOH ALQURANI telah menganut Islam, dan memilih nama ini untuk menghormat kitab yang memberi solusi kehidupanya selama ini, setelah menganut Islam JADALLOH mempelajari dengan mendalam tentang alquran, dan mulai berdakwah di seluruh pelosok eropa, sampai berhasil mencapai 6 ribu yahudi dan kristen beralih ke Islam.
Di suatu hari JADALLOH rindu akan kitabnya kakek Ibrahim dan di ambilnya, ketika ia membalik mushaf di kejutkanya dengan  atlas dunia dan tepat pada benua afrika terdapat tanda tangan kakek Ibrahim, dan juga di bawahnya tertulis ayat, BERSERULAH PADA JALAN TUHANMU DENGAN HIKMAH DAN NASEHAT YANG BAIK, jadalloh punmengerti bahwa ini surat dari kakek ibrohim untuknya, dan tidak menunggu lama  pergilah ia ke afrika untuk berdakwah.
dari mulai Kinea, berjalur ke sudan dan oganda serta negara-negara afrika yg lainya, di suku jolo pun telah 6 juta yang beralih menjadi Islam.

JADALLOH ALQURANI, merupakan muslim yang sebenarnya, sang pengemban dakwah yang sejati, 30 tahun ia fokuskan hidupnya untuk dakwah, di pelosok- pelosok afrika dan berhasil mengalihkan berjuta-juta manusia di afrika menjadi Islam.

telah wafat JADALLOH ALQURANI pada tahun 2003 karena penyakit yang tersebar di afrika untuk memperjuangkan dakwahnya, pada umur 54 tahun, Rohimahulloh JADALLOH ALQURANI beserta kakaek IBRAHIM,


Cerita pun tak sampai disini...
Ibu JADALLOH ALQURANI, seorang dosen dan juga yahudi radikal yang berumur 70 tahun, beralih ke Islam pada tahun 2005, setelah 2 tahun anaknya JADALLOH ALQURANI  meninggal, di ceritakan selama 30 tahun itu ia berperang sunguh- sungguh untuk mengembalikan anaknya kepada agama nenek moyangnya, dan dia berfikir setelah anaknya meninggal dg kepiawaian dan kejeniusanya dalam ilmu dia kalah dg kakek Ibrahim yg berpendidikan sederhana membujuk anaknya.
Dan dia bertanya agama apa yg sehebat ini,lalu ia mempelajarinya dan beralih ke Islam...
ROHIMAHULLOH JAMII'AN
sumber

Kamis, 04 November 2010

nafsumu adalah kendaraan bagimu

Nafsu, keinginan dan kecenderungan alami untuk memiliki dan menikmati sesuatau adalah sebuah anugrah dari Allah yang mencipta manusia. tak satupu manusia yang sanggup berlepas diri dari nafsu. nafsu wanita, nafsu laki laki, nafsu harta, pangkat jabatan dan nama kebesaran adalah alami dan nyata adanya.
saya katakan anugrah, karena, tanpa nafsu, manusia menjalani hidupnya tak akan pernah punya keinginan untuk memiliki. tak punya semangat untuk menikmati anugrah anugrah Allah yang memang di cipta untuk mereka.
dengan nafsu, mereka punya semangat membangun. dengan nafsu, mereka punya semangat mengejar cita cita. dengan nafsu mereka gigih berjuang. namun, ingatlah wahai saudaraku, nafsu bisa juga jadi awal masalah yang menjerumuskan manusia ke jurang kehinaan, lebih hina dari seekor kerbau yang hina.
gara gara nafsu, banyak manusia tega mendhalimi diri sendiri, mendhalimi istri, anak dan rekan kerja.

Selasa, 02 November 2010

Kapitalisme Ancaman Sesungguhnya

Baik-buruk perubahan mendasar (radikal) itu bergantung pada dasar apa dan bagaimana perubahan mendasar itu dilakukan.

Radikalisme kembali disoal. Wakil Presiden Boediono, saat membuka “Global Peace Leadership Conference 2010” di Jakarta (16/10/2010), mengingatkan kecenderungan radikalisme sangat berbahaya dan ancaman riil yang bisa menceraiberaikan sendi-sendi kehidupan masyarakat. Namun, benarkah radikalisme merupakan ancaman nyata?

Terminilogi radikal berasal dari bahasa latin radix yang artinya akar (roots). Istilah radikal kemudian digunakan untuk menggambarkan perubahan yang mendasar dan menyeluruh. Dalam kamus Oxford disebutkan, istilah radikal, kalau dikaitkan dengan perubahan atau tindakan, berarti: relating to or affecting the fundamental nature of something; far-reaching or thorough (berhubungan atau yang mempengaruhi sifat dasar dari sesuatu yang jauh jangkaunnya dan menyeluruh).